Pages

November 26, 2010

Aku ingin jadi orang kaya... boleh nggak ya??

Tulisan ini saya buat tanggal 24 Oktober yang lalu, tapi baru sempat diposting sekarang. Enjoy!


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya saya menulis lagi. Tapi kali ini singkat saja.

Tadi siang saya membaca buku  "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya"-nya Ajahn Brahm. Ada satu cerita tentang nelayan yang bekerja secukupnya - lalu menikmati sisa hari bersama keluarga dan teman-temannya - dan profesor sukses yang dengan senang hati memberikan tips-tips bisnis dan manajemen waktu agar si nelayan bisa lebih kaya.

Tentunya lebih "afdol" kalau teman-teman membaca sendiri buku itu. Di halaman 225-227 cerita itu berada.

Cerita tersebut diakhiri oleh satu alinea dari Ajahn Brahm: "Mengapa kita percaya bahwa kita harus bekerja begitu keras dan menjadi kaya raya terlebih dahulu, barulah kita bisa merasa berkecukupan?"

Ah...ya tentu tidak dong! Tapi pertanyaan Ajahn Brahm tersebut menimbulkan pertanyaan lain pada saya... lalu apakah salah orang bekerja keras dan menjadi kaya raya? Bukannya apa-apa...  tapi saya ingin menjadi kaya raya... saya ingin memiliki rumah dengan halaman belakang yang luas... saya ingin memiliki bisnis yang sukses... Lalu apa itu salah? Apa saya menjadi orang yang tidak baik dan tidak bersyukur jika menginginkan dan bekerja untuk mendapatkan hal-hal itu? Sedih dong kalau gitu... Hiks

Tapi saya teringat lagi perkataan salah seorang 'guru' saya yang bulat-bulat besar... Sebut saja namanya Bu Linda (mungkin nama sebenarnya). Bu Linda pernah bilang, jadilah kaya agar bisa bantu orang lain.

Ya! Itu dia! Menjadi kaya dan bekerja keras itu tidak salah...tapi apa yang menjadi tujuan saya dengan menjadi kaya dan bekerja keras itu yang menjadikannya baik atau tidak. Tidak apa-apa kan ya kalau saya ingin rumah dengan halaman belakang luas supaya nanti tiap sebulan sekali saya bisa berkumpul nyaman dengan teman-teman lama saya dan keluarga mereka... Makan siang di kebun belakang... Tidak apa-apa juga kali ya kalau nanti saya punya duit banyak lalu ingin bikin perpustakaan dan sekolah...

Lalu saya teringat Ajahn Brahm tentang si rasa 'berkecukupan' dan 'bahagia' di alinea yang sama. Iya ya...kenapa harus baru bahagia ketika cita-cita, target, goal, atau apapun itu, telah tercapai? Dan saya mengingat-ingat...apa yang membuat saya bahagia? Ternyata teman-teman...

...saya bahagia bukan sekedar karena mencapai tujuan saya dan memenuhi target saya, tapi lebih dari itu, saya berbahagia karena di setiap langkah kaki saya menuju tujuan itu, saya diberikan pemandangan yang begitu menarik dan indah. Saya dipersilahkan memandangnya, menyentuhnya, menghirup aromanya, dan menyimpan pengalamannya.

With each step I am more certain, everything will turns out fine... - I have confidence - OST.  The Sound of Music -

November 10, 2010

Untuk Seorang Teman

Melimpahnya cinta yang ada disini memang tak akan bisa menutupi kosongnya satu ruang di hati itu...  Tapi nikmati saja... nikmati hangatnya, nikmati peluknya, nikmati tawanya, nikmati sakitnya, nikmati rindunya...

Karena ruang kosong itu ada untuk diisi. Dan saat waktunya tiba, sebongkah cinta baru akan datang dan menempatinya... membawa kehangatan, kenyamanan, perlindungan, rasa aman, dan dia akan membuat kamu percaya kalau kamu seorang yang indah. Kamu adalah wanita yang luar biasa!


October 15, 2010

Kangen

Aku masih kangen kamu
Kangen binar matamu
Binar mata penuh cinta yang hadir saat kamu membicarakan dirinya... saat kamu bertemu dengannya...

Aku iri...
Biarkan aku menikmatinya kawan
Biarkan aku merasakan sedikit "jatuh cinta"-mu dari kursiku ini


-------------------------------------------
Sedang teringat perbincangan berdua dengan Nurrani di suatu malam hujan di potluck...

October 6, 2010

Senangnya Hatiku

Malam ini saya tidur dengan rasa senang. Senang dan bahagia melihat limpahan syukur dimana-mana. Dari mulai mendapatkan tambahan rekan sejawat apoteker dari ITB, yang mana di dalamnya ada nama-nama yang dekat di hati; mendengar seorang teman yang hanya selangkah lagi menuju Sabuga sambil memakai toga; sampai terkesima melihat karunia Tuhan yang luar biasa akan kesehatan seorang kawan.

Bersuka cita! Hanya itu yang saya lakukan saat ini. Kalau saja kamar ini tidak kecil, kalau saja semua pas, maka kalian akan melihat saya bernyanyi dan menari bersuka cita. Dan suka cita semakin bertambah ketika melihat twitter dari dua orang teman yang berbunyi "Give thanks" dan "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"

Malam ini saya tidur dengan tersenyum!!!

August 27, 2010

Dear You

Dear you,
 
Saya sedang ingin jatuh cinta. Sudah lama saya tidak merasakannya. Sayangnya hanya kamu yang 2 tahun ini mendominasi hati.

Otak saya ingin kamu pergi, tapi hati keburu jatuh. Dan dengan bodohnya si otak baru sekarang menyadari kalau si hati sudah jatuh lebih dalam dari yang dia kira sebelumnya. Otak pun memanggil hati... "Woi, kembali!" serunya. Hati berhenti dan mendengar...dia pun mengerti dia harus kembali.

Saya pun terdiam...membiarkan otak dan hati berkomunikasi dan wajah kamu terbayang. Kalau bayangan itu nyata tangan ini pasti sudah terulur menyentuhnya.

Tiba-tiba pipi basah kebanjiran. Dia heran mengapa mata membuka keran. Saya bilang... "Pipi, hari ini kita akan bertemu hati lagi. Dia sedang sedih karena tidak jadi pergi."

Kamu...saya mau ijin pergi. Ijin membawa hati kembali menapaki jalan yang entah akan membawa saya kemana.

Kamu...saya mohon doa. Doa bahwa saya akan menemukan cinta dan mempercayai hati untuk jatuh lagi.

Saya ingin memeluk... Biar saya peluk kamu dari jauh sebelum pergi.

Sampai jumpa. Semoga lain hari kamu dan saya akan berjumpa membawa hati dan cinta masing-masing sambil tersenyum. Kamu telah menemukannya...dan saya juga.