Sampai sekitar awal tahun ini, omongan orang masih sebegitu berartinya untuk saya. Saat ini tidak lagi. Bukan berarti saya jadi tidak mendengarkan feedback dari yang lain, atau saya jadi posting ini itu sembarangan. Lebih ke... saya tidak terlalu berekspektasi akan reaksi orang saat saya melakukan atau mempost sesuatu yang saya ingin post atau lakukan. Semua saya lakukan untuk diri saya sendiri. Tentu saja saya tetap berhati-hati dalam privasi dan mempertimbangkan perasaan yang lain juga, tapi saya ga jadi insecure kalau tidak banyak yang nge-like atau memberikan respon. Oh ya, saya juga males debat kusir sama orang yang beda persepsi tapi ngerasa dirinya all time righteous, padahal sebenernya naif aja. Jadi yang seperti itu saya hindari juga.
Hal ini juga yang membuat saya lebih berani untuk mulai mencoba media lain untuk sharing. Dengan konten yang mungkin buat kebanyakan orang hanya sesuatu yang remeh, tapi itu yang ingin saya bagikan. Syukur-syukur kalau bisa bermanfaat.
Lagi-lagi, terima kasih kepada Gary Vee untuk insightnya yang sangat membantu saya memahami self-awareness ini lebih lagi.
Untuk hal-hal lainnya saya juga tidak terlalu peduli omongan orang, demikian juga suami saya. Kami orang yang lebih mementingkan fungsi dan kepraktisan. Omongan orang ya didengarkan saja, tidak perlu terlalu ditanggapi serius. Secukupnya saja lah ya. Buat saya yang penting seimbang. Toh ada juga feedback dari orang lain yang bisa membuat kita lebih baik.
No comments:
Post a Comment