Pages

October 1, 2011

Untuk dia

Matahari masih berada di atas kepala tapi semangatku sudah tenggelam padam. Sedangkan kamu masih menemani aku disini. Lihatlah… bahkan kamu menyeduh teh hangat untukku.  

Dan aku ingin sekali berkata lagi “Aku letih…letih menanti dia.”

Aku tahu kamu mungkin bosan mendengarnya… mendengar semua keluh kesahku. Tapi aku mohon, sekali ini saja kawan… pinjamkan lagi telingamu untuk keluhku, matamu untuk ratapku, dan hatimu untuk dukaku. Saat ini aku berjanji, surat ini akan menjadi surat terakhirku kepadanya. Tulisan ini akan mengakhiri semuanya. Aku hanya ingin kamu membacanya dahulu kawan… sehingga nanti ketika aku menangis ketika memberikannya, tanganmu akan ada disana untuk memeluk… menggapai diriku yang meringkuk.

Bacalah… biar aku menghirup dulu teh hangat buatanmu.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Dear you,
 
Saya sedang ingin jatuh cinta. Sudah lama saya tidak merasakannya. Sayangnya hanya kamu yang 2 tahun ini mendominasi hati.

Otak saya ingin kamu pergi, tapi hati keburu jatuh. Dan dengan bodohnya si otak baru sekarang menyadari kalau si hati sudah jatuh lebih dalam dari yang dia kira sebelumnya. Otak pun memanggil hati... "Woi, kembali!" serunya. Hati berhenti dan mendengar...dia pun mengerti dia harus kembali.

Saya pun terdiam...membiarkan otak dan hati berkomunikasi dan wajah kamu terbayang. Kalau bayangan itu nyata tangan ini pasti sudah terulur menyentuhnya.

Tiba-tiba pipi basah kebanjiran. Dia heran mengapa mata membuka keran. Saya bilang... "Pipi, hari ini kita akan bertemu hati lagi. Dia sedang sedih karena tidak jadi pergi."

Kamu...saya mau ijin pergi. Ijin membawa hati kembali menapaki jalan yang entah akan membawa saya kemana.

Kamu...saya mohon doa. Doa bahwa saya akan menemukan cinta dan mempercayai hati untuk jatuh lagi.

Saya  ingin memeluk... Biar saya peluk kamu dari jauh sebelum pergi.
Sampai jumpa. Semoga lain hari kamu dan saya akan berjumpa membawa hati dan cinta masing-masing sambil tersenyum. Kamu telah menemukannya...dan saya juga.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Cangkirku kosong dan air mataku sudah kering.

No comments: