Tanggal 5, hari terakhir di Yogyakarta. Somehow akhirnya saya dan Vina dapat me-manage mengunjungi tempat-tempat yang ingin dikunjungi.
Setelah pagi hari dihabiskan untuk hunting batik lagi, siangnya kami pergi ke Ullen Sentalu. Ullen Sentalu merupakan museum budaya dan seni Jawa yang dikelola swasta di daerah Kaliurang. Kebanyakan koleksinya menceritakan sejarah dan budaya dari kasultanan Yogyakarta dan Surakarta beserta keluarga kerajaan. Karena lokasinya yang seperti bunker, suhu di dalam museum ini sejuk sekali. Lingkungan sekitarnya juga rimbun dan sejuk. Walau di dalam museum tidak bisa foto-foto, daerah taman dan halamannya yang asri tidak kalah cantik untuk dinikmati dan dijadikan spot foto. Biaya masuk untuk turis domestik Rp 25.000,- dan untuk turis asing Rp 50.000,-.
Dari Ullen Sentalu kami menuju Ambarrukmo Plaza lagi karena akhirnya Bien ada waktu bertemu saya dan Vina. Nah, baru waktu itu kami mengetahui apa yang dibuat Bien di tempat kerjanya. Ternyata dekor-dekor seputar AmPlaz itu, Bien lah yang merancangnya.
Dua foto di atas merupakan salah dua spot yang didekor Bien menyambut Idul Fitri. Bagus kan! :D
Satu tempat terakhir yang Vina dan saya kunjungi sebelum pulang ke Bandung adalah The House of Raminten, kafe di Jl. FM Noto No.2. Sudah lama denger soal kafe ini dari teman-teman lainnya dan sewaktu sampai disana saya pun langsung tertawa senang. Makanannya murah meriah, tempatnya lumayan padat tapi cukup asik buat nongkrong dan mas-mas-nya sengaja didandani kece. Hahaha. Jujur oke banget perpaduan kemeja dan rompi waiter cowo atau bolero waiter cewe dengan kain batik yang mereka kenakan. Kepikiran aja ya. Sangking ramenya biasanya kalau kesini katanya sih waiting list. Untungnya kemarin kami hanya menunggu sebentar untuk dapat tempat duduk. Layak dikunjungi lagi kalau ke Yogyakarta ;)
Sekian kisah hangout 3 hari di Yogyakarta :D
No comments:
Post a Comment