Describe a recent conversation that’s been encouraging for you.
Banyak sekali perbincangan bulan ini, yang walaupun singkat, tapi efeknya luar biasa untuk semangat dan motivasi.
Perasaan insecure ada pada siapa saja, dimana saja. Seperti cerita saya di hari ke-13 lalu. Seorang teman saya insecure melihat temannya, sedangkan saya baru saja insecure melihat postingan instagramnya di pagi hari.
Bahkan tadi, saat saya dan beberapa teman melakukan briefing online, kami insecure satu sama lain akan aktivitas yang kami lakukan masing-masing. Lagi-lagi mantra itu saya sebutkan dalam hati "Kalau yang lain bisa, kenapa aku harus?" Memang perlu hati-hati sih ngajarin mantra ini ya. Mungkin kalau kalimat lengkapnya "kalau yang lain bisa, aku pasti bisa, tapi kenapa harus mengerjakan yang itu kalau aku lebih suka yang ini?" hihihihi.
Melihat sendiri bahwa semua orang punya rasa insecure yang berbeda bahkan terhadap saya, membuat saya merasa manusiawi sekali semua yang saya rasa dan pikirkan ini. Ini bikin semangat loh. Artinya saya tidak perlu bersedih bermuram durja akan sesuatu yang saya rasa tidak dapat saya raih, alih-alih justru saya jadi lebih fokus dengan apa yang saya suka.
Di luar semua penemuan mengenai fenomena rasa insecure ini, saya ingin mendedikasikan jurnal hari ini untuk tokoh inspirasional bulan ini, yaitu teman saya Inayah. Saya mengenalnya dari 23 tahun yang lalu (bayangkan... kami masih remaja kinyis-kinyis masa itu) saat kelas 1 SMA. Kami pun berada dalam jurusan di universitas yang sama saat kuliah. Tapi interaksi kami tidak pernah sedekat sekarang saat mengerjakan proyek angkatan. Dengan semua persepsi bentukan orang akan seorang Inay, Inay tanpa henti menebas semua persepsi tersebut dengan sepak terjangnya di berbagai bidang yang tentu saja tidak terpikirkan oleh orang lain. Inay hanya tahu, dia mengerjakan yang dia suka dan dia ga terlalu peduli dunia mau bilang apa. Such a self-awareness right?
Saya merasa beruntung sekali bisa berkesempatan berinteraksi lagi dengannya dan kali ini dengan jarak yang lebih dekat. Ya ampun... kemana aja ya saya selama ini...