Pages

October 19, 2020

Journal 19 - Mengenai Perhatian dan Apresiasi

Kalau diingat-ingat apa saja yang saya lakukan saat saya merasa begitu terlibat dan fokus saat melakukan sesuatu, yaitu ketika pendapat saya diperhatikan dan saya dipercaya untuk melakukan apa yang menurut saya baik. Tentu saja bukan berarti saya yang paling benar.

Momen-momen seperti itu membuat saya bersyukur tentunya. Tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan "unjuk gigi" sehingga ketika momen seperti itu datang, saya biasanya memanfaatkan sebaik-baiknya. Waktu saya bilang biasanya, artinya ada momen-momen ketika saya lalai dan akhirnya apa yang saya kerjakan menjadi sesuatu yang "zonk" lalu biasanya saya menyesal kemudian.

Ada beberapa kesempatan dimana saya ingin "unjuk gigi" dan berusaha berkontribusi dengan baik, tetapi pendapat saya selalu dinihilkan. Mungkin ini juga yang membuat saya tidak bertahan lama di beberapa tempat. Saat peran saya lebih sebagai asisten yang menjaga agar semua pekerjaan berjalan dengan baik dengan langkah-langkah sesuai perintah atasan.

Di momen-momen seperti ini banyak saya rasakan ketidak percayaan. Bukan karena kemampuan saya, tapi lebih kepada ketakutan akan sesuatu yang bisa saya bawa pergi. Oh well, that kind of insecurity is not my problem at all and I can do nothing about that. Lagi-lagi biasanya saya belajar tentang integritas.

Saat ini role model utama saya adalah Gary Vaynerchuck. Untuk saya, Gary adalah representasi di dunia nyata mengenai apa yang saya pelajari sejak 2006 dulu mengenai self awareness. Konten-kontennya di media sosial merupakan penyeimbang dari jargon-jargon yang telalu sering beredar di masyarakat.

So, lagi-lagi... saya belajar dan akhirnya aware kalau saya dapat sangat terlibat dan mengeluarkan effort lebih untuk mengerjakan suatu hal jika saya merasa pendapat saya dihargai dan diperhatikan.

No comments: