Pages

October 28, 2020

Journal 28 - Rejeki dan Pemeliharaan Tuhan

Tahun 2007 di paruh tahun ke-2 saya lulus dari program profesi dan kemudian mencari pekerjaan. Sambil mencari pekerjaan saya masih mengerjakan ini dan itu yang berhubungan dengan EO dan travel agent. Tahun 2008 saya memulai bekerja di suatu perusahaan di kawasan industri dan kemudian saya berhenti setahun kemudian. 

Ada rasa waswas dan cemas saat berhenti. Sebenarnya saya berhenti karena mempunyai agenda lain yang akan memakan waktu sebulan dan saya tidak enak untuk minta cuti lama saat itu. Selain itu saya juga butuh kegiatan lainnya yang tidak bisa saya temukan jika saya bekerja di kawasan industri ini. Tentu saja saya deg-degan, apa yang kemudian harus saya kerjakan untuk mendapatkan penghasilan sedangkan tabungan saya mungkin akan sangat terpakai di agenda sebulan saya itu. Yang pasti saya merasa akan ada jalan mendapatkan rejeki jika saya mau berusaha.

Dari 2009 saya kerja serabutan. Promosi EO saya, mengorganize reuni dan beberapa acara lainnya, jadi wedding singer, manajer untuk beberapa penulis, dan membuat event promosi untuk penulis. Penghasilan saya minim sekali tapi selalu cukup. Tidak pernah saya sampai meminta lagi kepada orang tua. Ya kebetulan tinggal dan makan masih numpang di rumah orang tua juga. Kalau bosen, kerja di kosan teman lalu beli makanan dari warteg. 

Akhir 2009 kemudian saya direkrut sebuah unit di kampus untuk membantu penyelenggaraan training di sana. Ada lagi pemasukkan. 2010 orang tua saya berbaik hati menawarkan beasiswa ayah bunda untuk program S2 di kampus lama. Tentu langsung saya ambil. Senangnya, di semester ke-2 saya mendapat beasiswa sehingga cukup memotong beasiswa ayah bunda tersebut. Dari beasiswa ini saya punya kewajiban mengajar yang akhirnya keterusan sampai tahun 2019 yang lalu. Selama mengajar saya berstatus part time dibayar saat bekerja saja tanpa gaji pokok dan tunjangan ini itu. Tapi rejeki selalu datang dan saya bahkan bisa menabung. Kadang rejekinya lagi numpuk di satu bulan sehingga bikin jantung deg-degan juga antara percaya dan ga percaya.

Bulan Mei 2019 saya kemudian direkrut sebuah start up dengan benefit yang cukup tinggi untuk hitungan Bandung. Lalu saya terpaksa berhenti karena ada hal lain yang perlu saya prioritaskan sekarang ini.

Kesemua pengalaman tersebut memperkaya saya dan membuat saya tahu apa yang saya sukai, semua yang saya ceritakan di jurnal-jurnal kemarin. Hal-hal tersebut pula yang membuat keyakinan saya dari 2009 lalu tidak berubah malah semakin mantap, Tuhan akan memelihara mereka yang berusaha.

Karenanya rejeki, uang, apresiasi/posisi bukan menjadi prioritas saya lagi. Seperti yang pernah saya lakukan, saya rela melepas ketiga hal tersebut untuk melakukan dan mengusahakan hal yang saya sukai, hal yang penting buat saya. Saya yakin rejeki akan mengikuti usaha yang saya lakukan.




No comments: